Mengenal Asal Usul Festival Dongzhi (Makan Onde) Di Tionghoa

festival-dongzi

Festival Dongzhi (Hanzi : 冬至; Pinyin : Dōngzhì) atau perayaan musim dingin (bahasa inggris : winter solstice) adalah satu dari perayaan penting masyarakat Tionghoa yang dirayakan pada siklus Dongzhi.

Orang Tiongkok membagi musim dalam satu tahun kedalam duapuluh empat siklus, Dongzhi adalah siklus ke 22, dimulai pada saat matahari berada pada posisi 270° dan berakhir pada posisi 285° yang biasanya jatuh pada tanggal 22 Desember kalender masehi.

Dong Zhi Means Winter Solstice Festival. TangYuan (sweet Dumplings)..  Royalty Free Cliparts, Vectors, And Stock Illustration. Image 114078767.

Awal mula perayaan ini berdasar pada filosofi Yin Yang, keseimbangan dan harmoni dalam alam semesta. Setelah hari perayaan, maka siang hari berangsur-angsur menjadi lebih panjang sehingga energi positif juga mulai mengalir masuk. Ketika siklus Dongzhi dimulai, pancaran sinar matahari akan terasa lebih lemah dan siang hari berlangsung lebih singkat.

Datangnya siklus Dongzhi ini oleh masyarakat tiongkok dianggap sebagai hari terakhir masa panen dan dirayakan dengan reuni keluarga pada malam hari yang lebih panjang dari biasanya sambil menyantap tangyuan” (汤圆) berwarna merah muda dan putih berkuah manis sebagai lambang keutuhan keluarga dan datangnya rejeki bagi mereka.

Perayaan ronde identik dengan ‘makan ronde’ atau ‘makan onde’ yang dibuat dari tepung ketan yang dicampur sedikit air dan dibentuk menjadi bola-bola kecil, lalu direbus dan disajikan dengan kuah manis. Tangyuan pertama kali direbus dalam air kemudian disajikan dengan kuah sup.

Chinese Festival| Celebrating Dong Zhi – Festivals and Holidays

Tangyuan yang diberi isi manis disajikan dengan kuah jahe yang diberi sirup. Makanan yang tidak diberi isi juga menjadi makanan penutup berupa sup manis. Di daerah Kanton dikenal sebagai ‘tongsui’ (糖水; tángshuǐ) yang secara harafiah berarti air gula atau sirup). Jenis-jenis penyajian penganan ronde yang umum di Indonesia antara lain :

1. Sup kacang merah
2. Sup wijen hitam
3. Jahe dan gula batu
4. Jiuniang (酒釀; ketan terfermentasi), bunga sweet osmanthus dan gula batu.

Secara turun-temurun, festival ini menjadi saat berkumpul bagi seluruh anggota keluarga dengan satu kegiatan utama yang dilakukan (terutama bagi keluarga2 di Tiongkok selatan dan perantauan), yaitu membuat dan menikmati Tangyuan (orang Indonesia menyebutnya wedang ronde) yaitu hidangan berbentuk bola-bola dari beras ketan yang melambangkan persatuan.

Tangyuan dibuat dengan warna-warna yang cerah, masing-masing anggota keluarga mendapat setidaknya satu bola Tangyuan berukuran besar disamping beberapa lainnya yang berukuran kecil. Hidangan ini ada yang tanpa isi, ada juga yang diisi kacang tanah tumbuk atau selai kacang merah. Tangyuan dihidangkan bersama dengan kuah manis dalam sebuah mangkuk.

Tradisi perayaan ini lebih dikenal dengan sebutan Perayaan Ronde.

Asal Usul Festival Dongzhi

Cultural Guide To The Dongzhi Festival | ShanghaiEye

Terdapat 3 Cerita ataupun Legenda mengenai Asal Usul Festival Dong Zhi dan juga makanan khas Dong Zhi yaitu Makanan Wanton, Tradisi Makan Daging Kambing dan juga Makanan Nasi Ketan Kacang Merah (sekarang lebih dikenal dengan Tang Yuan [汤圆]).

1. Makan Wanton/Pangsit di Festival Dongzhi

Pada Dinasti Han, Suku Xiong Nu yang berada di utara China sering mengusik keamanan di perbatasan, mereka melakukan perampasan harta rakyat Han dan juga merebut wilayah Dinasti Han. Rakyat Dinasti Han yang tinggal disekitar perbatasan tidak dapat hidup dengan tenang. Saat itu, Suku Xiong Nu dipimpin oleh 2 Marga, yaitu Marga Hun [浑] dan Marga Tun [屯]. Rakyat Dinasti Han sangat membenci mereka sehingga dibuatlah sejenis makanan dengan bentuk Tanduk dan didalamnya diisi dengan daging yang kemudian disebut dengan nama Hun Tun [馄饨] (Wanton atau Pangsit). Hun Tun memiliki nada yang sama dengan marga kedua pemimpin Xiong Nu tersebut yaitu “Hun” dan “Tun”. Memakan Hun Tun (Wanton/pangsit) memiliki arti memakan kedua pemimpin Xiong Nu dan berdoa supaya dapat hidup dengan tenang dan damai. Makanan Hun Tun ini diciptakan pada Hari Dong Zhi, sehingga setiap keluarga memakan Hun Tun (Wanton/Pangsit) pada hari Dong Zhi.

 2. Makan Daging Kambing di Festival Dong Zhi

Tradisi Makan Daging Kambing dimulai pada Dinasti Han. Konon, Jenderal Fan Kuai [樊哙] mempersembahkan Masakan daging Anjing kepada Kaisar Pertama Dinasti Han yaitu Han Gao Zu Liu Bang pada hari Dongzi. Setelah memakannya, Han Gao Zu memuji keenakan daging Anjing dan sangat menyukai masakan tersebut. Semenjak itu, Rakyat Dinasti Han pun memulai makan daging Anjing dan Kambing pada Hari Dong Zhi. Sampai saat ini, makan daging anjing mulai ditinggalkan, tetapi memakan daging kambing dan makanan-makanan bergizi lainnya tetap dipertahankan.

3. Tradisi berkumpul bersama dan makan Tang Yuan

Di daerah Jiang Nan, pada Festival Dong Zhi, semua anggota keluarga berkumpul dan sama-sama menikmati makanan yang terbuat dari beras ketan dan Kacang Merah. Tradisi tersebut berasal dari cerita seorang  yang bermarga Gong Gong [共工]. Dia memiliki seorang  putra yang jahat, sering berbuat segala kejahatan yang menganggu keamanan masyarakat.  Orang Jahat tersebut meninggal dunia di hari Dong Zhi dan menjadi Setan Penyakit yang masih tetap mengganggu masyarakat. Tetapi Setan Penyakit tersebut takut akan Kacang Merah sehingga Masyarakat saat itu memasak Nasi Kacang Merah dan memakannya untuk mengusir Setan Penyakit dan menghindari Penyakit.

Recommended Articles