Keuntungan dan Kelemahan Sertifikat HGB

kelemahan-sertifikat-hgb

Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) adalah salah satu bentuk kepemilikan tanah di Indonesia yang sering digunakan oleh individu atau perusahaan untuk membangun, mengelola, dan memiliki properti. Meskipun Sertifikat HGB memiliki keuntungan tertentu, ada beberapa kelemahan yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

Apa itu Sertifikat HGB?

Sebelum membahas kelemahan Sertifikat HGB, penting untuk memahami apa itu Sertifikat HGB. Sertifikat HGB adalah dokumen hukum yang memberikan hak kepada pemilik untuk memanfaatkan tanah negara atau tanah milik pemerintah daerah selama jangka waktu tertentu. Biasanya, jangka waktunya adalah 30 tahun dan dapat perpanjang hingga 70 tahun.

Keuntungan dari Sertifikat HGB

Sebelum menjelaskan kelemahan Sertifikat HGB, penting juga untuk memahami keuntungannya. Beberapa keuntungan utama Sertifikat HGB antara lain:

  1. Memiliki hak pengelolaan dan pemanfaatan tanah selama jangka waktu tertentu.
  2. Dapat membangun, memiliki, dan mengelola properti di atas tanah tersebut.
  3. Menjadi alternatif kepemilikan tanah yang lebih terjangkau berbanding dengan Sertifikat Hak Milik (SHM).

Meskipun Sertifikat HGB memiliki keuntungan-keuntungan tersebut, ada beberapa kelemahan yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan Sertifikat HGB.

Kelemahan Utama Sertifikat HGB

Terbatasnya Waktu Hak Pengelolaan

Salah satu kelemahan utama Sertifikat HGB adalah terbatasnya waktu hak pengelolaan tanah. Meskipun awalnya jangka waktu 30 tahun, waktu ini dapat Anda perpanjang hingga 70 tahun. Namun, setelah berakhirnya jangka waktu tersebut, hak atas tanah akan kembali ke pemerintah. Hal ini dapat menjadi kendala jika Anda ingin memiliki properti untuk jangka waktu yang lebih panjang atau menjual properti dengan hak pengelolaan yang terbatas.

Ketergantungan pada Pemerintah Daerah

Sertifikat HGB diberikan oleh pemerintah daerah dan tergantung pada kebijakan dan regulasi yang berlaku di daerah tersebut. Hal ini berarti bahwa Anda sebagai pemilik sertifikat akan bergantung pada kebijakan pemerintah daerah dalam memperpanjang waktu hak pengelolaan atau mengubah status kepemilikan tanah. Jika pemerintah daerah tidak memiliki kebijakan yang mendukung, hal ini dapat menjadi kendala dalam memanfaatkan tanah dan properti yang Anda miliki.

Tidak Dapat Digunakan Sebagai Jaminan Bank

Sertifikat HGB memiliki keterbatasan dalam penggunaannya sebagai jaminan pinjaman bank. Bank umumnya lebih menyukai Sertifikat Hak Milik (SHM) sebagai jaminan karena memiliki hak kepemilikan yang lebih kuat. Jika Anda membutuhkan pendanaan melalui pinjaman bank, memiliki Sertifikat HGB mungkin akan menjadi hambatan dalam memperoleh pinjaman tersebut.

Baca juga: Perjanjian Renovasi Rumah: Syarat Surat Perjanjian

Sulit untuk Memperoleh Pendanaan

Selain sulit dalam memperoleh pinjaman bank, memiliki Sertifikat HGB juga dapat menjadi kendala dalam mencari investor atau mitra bisnis yang tertarik untuk berinvestasi pada properti Anda. Beberapa investor mungkin ragu untuk berinvestasi dalam properti dengan Sertifikat HGB karena keterbatasan hak kepemilikan.

Sulit untuk Menjual Properti

Kelemahan lain dari Sertifikat HGB adalah kesulitan dalam menjual properti. Beberapa calon pembeli mungkin ragu untuk membeli properti dengan Sertifikat HGB karena keterbatasan hak kepemilikan yang dimiliki. Hal ini dapat mempengaruhi nilai jual properti Anda dan membuat proses penjualan menjadi lebih rumit.

Bagaimana Mengatasi Kelemahan Sertifikat HGB

Meskipun Sertifikat HGB memiliki kelemahan-kelemahan tersebut, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut:

  1. Mengajukan Konversi ke HGU: Jika Anda ingin memperpanjang waktu hak pengelolaan tanah Anda, Anda dapat mengajukan konversi Sertifikat HGB menjadi Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) yang memiliki jangka waktu hak pengelolaan yang lebih panjang.
  2. Memanfaatkan Perjanjian Sewa-Beli: Anda juga dapat menjalin perjanjian sewa-beli dengan pihak lain untuk memanfaatkan tanah dan properti dengan Sertifikat HGB. Hal ini dapat membantu Anda memperoleh pendanaan atau menjual properti dengan cara yang lebih fleksibel.
  3. Mencari Investor yang Memahami HGB: Lakukan pencarian investor atau mitra bisnis yang memahami Sertifikat HGB dan bersedia berinvestasi pada properti Anda. Mengedukasi investor potensial tentang keuntungan dan risiko Sertifikat HGB dapat membuka peluang investasi yang lebih baik.

Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) memiliki keuntungan-keuntungan tertentu, seperti hak pengelolaan dan kepemilikan properti dengan biaya yang lebih terjangkau. Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan, seperti terbatasnya waktu hak pengelolaan, ketergantungan pada pemerintah daerah, keterbatasan dalam penggunaan sebagai jaminan bank, kesulitan memperoleh pendanaan, dan kesulitan dalam menjual properti. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, Anda dapat mengajukan konversi ke HGU, memanfaatkan perjanjian sewa-beli, atau mencari investor yang memahami Sertifikat HGB.

Mau order jasa secara online? Dapatkan mitra jasa terpercaya di Suwun.co.id atau juga bisa pesan melalui WhatsApp. Suwun adalah aplikasi penyedia jasa JABODETABEK yang memiliki ribuan ahli jasa profesional untuk kebutuhan Anda. Beragam jasa, seperti jasa pertukangan, jasa wedding organizer, jasa guru les, pelatih olahraga, PRT, jasa pindahan, jasa perbaikan AC dan kulkas semudah klik aplikasi Suwun, dan kunjungi juga media sosial di @suwun.aja & @suwun_mitra. Anda juga bisa mendapatkan informasi seputar tips dan trik di Blog, lho!

Artikel yang Direkomendasikan