Cara Pemeriksaan Pajak Perusahaan

jasa-konsultan-pajak

Strategi menghadapi pemeriksaan pajak, mungkin diantara rekan pembaca artikel ini pernah diperiksa oleh petugas pajak, atau bahkan mungkin saat ini sedang akan diperiksa oleh petugas pajak, atau bias jadi sebagian merasa aman atau merasa “ah kami tidak akan diperiksa pajak”. Baca artikel ini hingga tuntas ya, agar rekan-rekan dapat informasi yang akan kami bagikan secara utuh dan lengkap. Selamat membaca.

Sebelum masuk ke bahasan strategi menghadapi pemeriksaan pajak, kami akan mulai dari asal tujuan dari diadakannya pemeriksaan perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kepada Wajib Pajak. Diadakannya pemeriksaan pajak atau dapat disebut juga audit pajak itu karena Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menguji tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan yang telah ditetapkan.

Pemeriksaan atau Audit Pajak

Pengertian pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan keterangan lainnya, untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan serta untuk tujuan lain, dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Objek Pemeriksaan Pajak

Ketika dilakukan audit pajak, terdapat objek yang akan melalui pemeriksaan seperti berikut:

1. SPT lebih bayar, misalnya untuk SPT Masa Pajak Penghasilan 21, PPN dan lain-lain.

2. SPT rugi, misalnya SPT Masa Pajak Penghasilan 21, PPh 23 dan lain-lain.

3. SPT terlambat atau tidak disampaikan.

5. Ketentuan atau syarat dokumen lain yang tidak dilaksanakan oleh Badan sehingga petugas pajak harus melakukan pemeriksaan.

Strategi Menghadapi Pemeriksaan Pajak

Cara menyikapi atau strategi dalam menghadapi pemeriksaan pajak adalah “tetap tenang”. Dengan tenang paling tidak rekan-rekan dapat berfikir lebih jernih, mindset pemeriksaan pajak adalah memeriksa kepatuhan kita sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Lalu apa lagi selain harus tenang? Nah ini mungkin bisa dijadikan langkah atau strategi yang dapat di perhatikan oleh rekan-rekan dalam menghadapi pemeriksaan pajak, sebagai berikut;

1. Memastikan Keabsahan Pemeriksaan Pajak

Audit pajak resmi kepada badan usaha biasanya akan didahului oleh surat pemberitahuan resmi terlebih dahulu. Kalaupun ada pemeriksaan tiba-tiba, pasti akan disertai dengan surat tugas resmi untuk pemeriksaan pajak resmi dari dirjen pajak.

Bukan berprasangka negatif, faktanya, penipuan mengatasnamakan dirjen pajak bisa saja terjadi dan nyata adanya. Lagipula, surat resmi tersebut juga berfungsi untuk memberitahukan apa tujuan dari pemeriksaan pajak yang dijalankan.

Karena itu, pastikan keabsahan dari audit pajak yang dilakukan untuk menghindari hal-hal yang merugikan perusahaan.

2. Menyiapkan Ruangan Khusus

Ruangan khusus untuk petugas pemeriksaan pajak perlu disiapkan, karena proses audit pajak ini bisa berjalan seharian atau bahkan beberapa minggu kedepan. Petugas perlu memeriksa ke-valid-an dari data yang disampaikan dalam dokumen yang perusahaan berikan.

Dengan adanya ruangan khusus, petugas dapat bekerja secara optimal, dan operasional perusahaan pun tak akan terganggu.

3. Siapkan Dokumen Sesuai Tujuan Pemeriksaan Pajak

Beberapa dokumen penting yang perlu disiapkan saat pemeriksaan pajak antara lain:

  • SPT Pajak Penghasilan Perusahaan terbaru, baik itu mengalami lebih bayar, rugi, ataupun belum disampaikan
  • Laporan keuangan
  • Data transaksi yang menjadi dasar pembukuan
  • Dokumen lain yang berhubungan dengan tujuan pemeriksaan pajak, termasuk faktur pajak, dan sebagainya

4. Review Kewajiban Pajak Perusahaan Sebelumnya

Cek lagi apakah perusahaan telah menunaikan kewajiban pajak di tahun-tahun sebelumnya. Apakah ada kewajiban pajak yang terlewat namun perusahaan tidak menyadari, baik terkait penghasilan ataupun pertambahan nilai?

Jika tidak ada, berarti aman dan dapat berfokus pada tujuan audit pajak sesuai di surat pemberitahuan. Dan jika ada, perusahaan perlu mempersiapkan cara untuk meminimalisir adanya sanksi atas kelalaian tersebut, tentunya dengan cara-cara yang sesuai aturan perpajakan yang berlaku.

5. Menyiapkan Akses ke Data Digital Perusahaan

Beberapa data mungkin tidak dapat disajikan dalam bentuk cetak dan membutuhkan petugas untuk mengecek data digital. Karena itu perusahaan rekan perlu menyiapkan akses ke data elektronik tersebut. Termasuk akun guest khusus yang perlu disediakan dengan batasan akses tertentu.

6. Sediakan Tenaga Pendamping dari Perusahaan

Pastikan tenaga pendamping ini mengerti tentang transaksi keuangan, pajak dan pembukuan yang dilakukan perusahaan. Biasanya dari bagian keuangan atau accounting serta manajer terkait.

7. Gunakan Konsultan Pajak Profesional

Konsultan pajak guna secara bersama-sama, mendampingi, memberi saran masukan selama proses pemeriksaan pajak perusahaan, rekan akan mendapatkan arahan, jalan dan/atau strategi terbaik serta arahan sah (sesuai dengan peraturan) pastinya dalam menghadapi proses pemeriksaan pajak perusahaan rekan.

Demikian penjelasan lengkap tentang pemeriksaan pajak dan kiat penting mempersiapkan nya sebagai Wajib Pajak Badan. Semoga dapat membantu Anda sebagai pengusaha saat pemeriksaan pajak akan dilakukan.

Booking Jasa Konsultan Pajak melalui Suwun

Recommended Articles